Rabu, 06 Februari 2008

Semarak Mawar Berduri

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat

yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina
Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera.



Sumber : Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Bunga Combrang jadi santapan LEZAT

(Bunga Combrang/Kecicang atau Torch Lily. Courtesy of Photographers Directory)Rasanya wangi, seger, agak pedes sedikit dan enak. Pastinya sih krn gue udah terbiasa. Paling enak dimakan nemenin daging empal goreng atau ayam goreng. Gue kaget juga nemu bunga Kecicang ini di Edi, tanya punya tanya ternyata mereka jualan krn permintaan dari kalangan komunitas Malaysia yg rupanya penggemar bunga Combrang ini juga. Nyokap juga kaget pas tau gue nemuin Kecicang disini. Wah kenyang bener gue makan Kecicang bbrp hari ini.Satu lagi yg gue kangenin adalah Kue Sumping atau Kue Nagasari. Yg dibuat pake tepung Hung-Kue dan kedalamnya bisa dipakein biji2 tapioca warna-warni atau diisi plantain yg matang (yg udah manis). Nyokap buat tadi pagi dan sekarang lagi gue lahap. Wuah... enakkkknya bisa makan makanan yg sedang dikangenin. Waktu gue kecil karena didepan rumah ada pohon Nangka yg rajin berbuah, jadi sering juga buat kue Sumping ini dng diisi Nangka. Tp favorit gue sih yg isinya Pisang Raja.

Bunga Matahari

Bunga Matahari
Tuesday, 13 November 2007 by Mira
Bunga Matahari atau Sun Flower bernama Latin Helianthus annuus berasal dari Amerika dan keluarga Aster-asteran (Asteraceae) ini merupakan tanaman tahunan (eh apa sih artinya annual plant?), pokoknya tanaman musiman yang setelah selesai berbunga, masak, kemudian modar tea. Bunga Matahari yang subur sehat dan tumbuh di tempat layak dapat mencapai tinggi 3 meter dengan diameter bunga 30 cm. Bahkan bisa lebih. Wah segede piring saji ya!. Untuk tumbuh baik dan benar, Bunga Matahari perlu sinar matahari yang banyak, tanah yang diairi dengan baik, subur dan lembab (kayaknya banyak tanaman emang butuh beginian kok).
Ceritanya selain saya suka banget lukisan Van Gogh yang Sunflower itu, juga lukisan Teh Mer yang airnya bekas lukisannya dia minum karena ketuker dengan cangkir teh, saya baru-baru ini menanam biji Bunga Matahari di halaman depan dan belakang rumah. Bibit berupa biji saya dapat dari Dinda yang menanam bunga Matahari di halaman depan rumah di Ciamis yang berbunga besar-besar dan bagus sekali. Salahnya kenapa saya sebar-sebar bijinya di antara pokok-pokok bunga mawar ya? Lah nanti kalau sudah tumbuh gede-gede, bunga mawar saya kelindes dong? Sementara ini biji-biji Bunga Matahari itu sudah berkecambah dan mulai tumbuh nyaris sekelingking saya tingginya.
Jadi bila sedang di rumah selain tiap jam nengokin gajian saya di game Warbook geblek di Facebook yang bikin ketagihan itu, saya juga nengokin kecambah Bunga Matahari saya itu, kadang-kadang saya ajak ngomong biar cepat besar. Selain itu yang suka saya sapa adalah dua ulat besar banget berwarna hijau yang saya biarkan hidup dan memakan daun pohon talas-talasan (hei! nanti mereka akan jadi kupu-kupu yang bagus sekali toh) dan dua ekor lebah yang rajin tiap pagi sore berdengung di sekeliling bunga-bunga mawar saya.
Oh ya Bunga Matahari ini oleh masyarakat Sunda lama ditanam di depan rumah untuk penolak bala. Orang Jawa lama pun menanamnya untuk kebahagian dan kedamaian. Di upacara Kesodo/Kasada masyarakat Tengger beragama Hindu dijadikan sebagai bunga persembahan. Kalau saya sih menanamnya lebih karena senang dengan bunganya yang besar-besar dan warnanya yang kuning enay. Ya entahlah kalau misalnya nanti saya punya tanah hektaran mungkin saja suatu hari saya akan bertanam Bunga Matahari untuk diambil minyaknya sebagai biodiesel. Atau getahnya sebagai bahan baku hypoallergic rubber, atau pasta bijinya sebagai mentega bunga matahari, atau makanan burung, atau digongseng jadi kuaci seperti halnya orang Cina yang pintar membuat kuaci dari berbagai biji-bijian.




Sumber : miramarsellia.wordpress.com

Sabtu, 02 Februari 2008

Anggrek bulan


RAGAM ANGGREK BULAN Indonesia memiliki aneka flora yang khas dan unik. Salah satunya adalah anggrek bulan. Karena kekhasannya, tak heran jika bunga ini dianugerahi "gelar" sebagai Puspa Pesona Indonesia. Tanaman anggrek (Orchidaceae) banyak jenisnya. Salah satu yang banyak dicari orang adalah anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Anggrek ini termasuk dalam genus Phalaenopsis. Ciri utama anggrek bulan adalah kelopak bunganya yang lebar, dan warnanya putih. Sekarang, banyak pehobi anggrek yang menyilangkan jenis-jenis Phalaenopsis, sehingga dihasilkan anggrek-anggrek bulan hibrida dengan corak dan warna beragam jenis. Selain warna putih, ada juga yang berwarna merah bata, ungu berbintik-bintik, kuning dengan corak ungu di tengahnya, dan masih banyak lagi jenis lainnya. Rasanya kurang tepat jika ada anggapan bahwa mengurus anggrek perlu perhatian yang sangat teliti. Menurut Erny Hasan dari H&W Orchids Taman Anggrek Indonesia Permai, mengurus anggrek tidaklah sulit. "Karena anggrek termasuk tanaman bandel," jelas Erny. Yang jelas, lanjut Erny, anggrek bulan menyukai sinar matahari yang tidak terlalu menyengat. Anggrek bulan senang hidup di tempat yang tidak terlalu basah, dengan kelembapan yang tidak berlebih. Kalau terlalu basah tanaman malah mudah busuk, karena bisa timbul bakteri yang akan menyerang ke akar. "Mudah, kok, menanam anggrek jenis ini. Saking mudahnya, digantung begitu saja akan hidup," papar Erny sembari tersenyum. Idealnya, anggrek bulan ditanam di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Semakin bagus sirkulasi udaranya, tumbuhnya akan semakin bagus pula. "Perbedaan suhu yang ideal, kalau siang 30 derajat Celcius sedangkan malam 23 derajat Celsius," imbuh Erny. Untuk menghasilkan anggrek yang bagus, berikan fungisida atau obat anti jamur agar tanaman tidak busuk, dan jangan lupa untuk memberi insektisida. "Kalau pupuk, sih, harus diberikan rutin seminggu dua kali," ujar Erny yang mengatakan anggrek tak terlalu disukai hama. "Kalaupun diserang hama, anggrek akan tetap bertahan hidup. Jadi, enggak terlalu susah tergantung perawatan." Anggrek bulan termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bahkan dalam setahun anggrek bulan bisa berbunga hingga tiga kali. Tips:1. Anggrek bulan akan tumbuh baik jika kebutuhan airnya tercukupi. Anggrek yang masih dalam tahap pertumbuhan membutuhkan air yang lebih banyak dibandingkan anggrek yang sudah berbunga. 2. Selain air berikan juga pupuk dan obat. Tak hanya pupuk bunga, juga pupuk pertumbuhan. Jangan lupa, pupuk harus mengandung tiga unsur hara penting, yaitu natrium, fosfor, dan kalium. 3. Makin besar daunnya, medianya harus dipindah ke tempat lebih besar. Media terlalu kecil membuat anggrek tak bisa bernapas. 4. Media anggrek bisa apa saja, pakis atau di pot. Anggrek bulan biasanya di pot dalam satu rangkaian. PUNYA BANYAK NAMAOrang awam sering kali salah mengartikan Phalaenopsis sebagai anggrek bulan. Padahal, anggrek bulan hanyalah salah satu spesies dari genus Phalaenopsis. Dalam genus ini terdapat kurang lebih 60 spesies. Jumlah varietasnya sekitar 140 jenis, enam puluh di antaranya ada di negara kita. Nama Phalaenopsis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phalaenos dan opsis. Phalaenos itu berarti ngengat atau kupu-kupu. Sedang opsis artinya bentuk. Pada tahun 1825, Blume - seorang ahli botani asal Belanda, menamakan genus anggrek ini dengan Phalaenopsis. Nama itu muncul karena saat pertama kalinya berjumpa di dalam hutan, ia mengira telah melihat sekawanan kupu-kupu putih yang tengah hinggap pada sebatang ranting.Di Indonesia, anggrek bulan pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek ini memiliki kelopak lebar berwarna putih dan filamen atau antena khusus berwarna kuning muda yang menyembul dari bibirnya. Dalam Keputusan Presiden tahun 1993, Presiden Soeharto menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona. Anggrek bulan paling bagus dikembangkan di dalam rumah. Pada beberapa anggrek silangan, untuk merangsang tanaman ini cepat berbunga kembali, dapat dilakukan pemotongan batang bunga segera setelah bunga pertama gugur. Apabila berada di dalam rumah, sebaiknya diletakkan di balik jendela dengan sinar yang cukup tapi tidak secara langsung. Angin sangat baik bagi tanaman ini. Daun berwarna hijau menandakan sinar yang cukup. Sedangkan berwarna hijau tua menandakan sinar yang kurang. Anggrek bulan memiliki nama berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya anggrek menur (Jawa Barat), anggrek terbang (Maluku), serta anggrek wulan (Bali).Anggrek koleksi: Wenny Herlina dan Erny Hasan dari H&W Orchids Taman Anggrek Indonesia Permai.


Pesona Adenium


Adenium bentuknya memang unik. Apalagi jika berbunga, cantik sekali. Kini banyak silangan adenium yang menampilkan bunga dengan bermacam warna. Tapi sayangnya jika sekali berbunga, ditunggu-tunggu yang selanjutnya lama baru berbunga. .Padahal, adenium bisa dibuat berbunga sepanjang waktu. Chandra Gunawan, pehobi adenium, telah membuktikannya di Godongijo, nursery-nya yang luas di Sawangan (Bogor). Berikut ini tipsnya agar tanaman asal gurun pasir itu rajin berbunga. Pemangkasan adalah kuncinya. Batang adenium yang tumbuh memanjang akan memberi kesan berantakan. Pemangkasan batang utama bisa dilakukan sesuai dengan keinginan pehobi. Kalau mau yang bentuknya tinggi maka batang yang dipotong juga agak tinggi pula.Selain batang utama, pemangkasan cabang juga dilakukan. Tujuannya agar tampil rimbun. Pemangkasan cabang tersebut, juga bisa memutus siklus hidup hama dan penyakit, serta kunci utama untuk membungakan adenium secara serempak di tiap cabangnya.Pemangkasan itu akan menghasilkan tunas-tunas baru di tiap cabang yang dipangkas. Dari tunas baru inilah, nanti bakal keluar bunga. Tapi yang harus diperhatikan sebelum melakukan penggundulan, pastikan tanaman itu sehat dan media tanamnya subur. Pemberian pupuk slow release atau NPK sebaiknya dua minggu sebelum ”eksekusi” itu. Menurut Chandra, yang jarang diperhatikan oleh pehobi adalah kesterilan alat pemotong. Gunting atau pisau yang dipakai sering kali kotor. Peralatan yang tidak steril seringkali menyebabkan kegagalan. Sebab bekas irisannya menjadi busuk yang bisa merembet ke bagian lain. Harapan untuk memperoleh adenium yang indah, sirna karena kecerobohan.Sebaiknya pemangkasan dilakukan di pagi hari agar bekas potongan bisa cepat kering. Tidak disarankan penggundulan itu dilakukan di musim hujan, sebab batang yang baru terpotong bila terkena air akan membusuk.Jika adenium yang sudah gundul sejak awal dalam kondisi bagus, tanaman sehat dan kondisi medianya subur maka dalam tujuh sampai 12 hari sesudah pemangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru dan enam sampai delapan minggu kemudian muncul kuncup bunga. Jangan lupa menaruhnya di tempat yang mendapat matahari minimal tujuh jam per hari. Sebab tanaman ini menyukai sinar matahari. Jika tidak terkena matahari maka proses pembungaan akan gagal. Kuncup yang sedang terbentuk bisa gagal.

Sumber : www.sinarharapan.co.id